BLA Jakarta: Perkuat Kolaborasi untuk Indeks Keberagamaan Generasi Muda Indonesia

Jakarta -- Pusat Strategi Kebijakan Pendidikan Agama dan Keagamaan (Pustrajak Penda) Kementerian Agama RI tengah menyiapkan Survei Indeks Keberagamaan Siswa dan Mahasiswa Nasional Tahun 2025. Survei ini bertujuan memberikan gambaran utuh dan jernih mengenai dinamika keberagamaan generasi muda lintas agama di Indonesia.

Rapat koordinasi selama dua hari di Hotel MAIA, Jakarta, pada 6-7 Agustus 2025, digelar untuk membahas detail teknis survei. Pustrajak Penda menggandeng BLA Jakarta, BLA Semarang, BLA Makassar, BRIN, serta perwakilan dari masing-masing Bimas agama. Pembahasan meliputi penyempurnaan instrumen dan pemetaan wilayah pengumpulan data.

Survei akan melibatkan responden beragama Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha, serta mengukur lima dimensi utama: persepsi keagamaan, preferensi keagamaan, latar belakang keluarga, lingkungan sosial, dan media digital.

Kepala Pustrajak Penda, Rohmat Mulyana Sapdi, menyatakan bahwa survei ini merupakan bagian dari upaya pemerintah memperkuat nilai-nilai keberagamaan di kalangan pelajar dan mahasiswa.

"Kami ingin melihat potret keberagamaan siswa dan mahasiswa secara nyata, tak hanya di kota besar, tapi juga di daerah-daerah yang memiliki karakter keagamaan yang kuat," ujarnya.

Survei menggunakan pendekatan proporsional kuota, bukan acak murni. Sampel disesuaikan dengan komposisi populasi dan kondisi wilayah. Pengumpulan data dilakukan melalui Google Form, yang sebelumnya akan diuji coba untuk memastikan validitas dan reliabilitas instrumen.

"Kami berusaha menghadirkan data yang adil dan representatif. Tidak cukup hanya mendasarkan pada jumlah responden, tetapi juga melihat keseimbangan wilayah, agama, semester pendidikan, hingga gender, agar hasilnya dapat menjadi landasan kebijakan yang objektif dan komprehensif,"  tambahnya.

BLA Jakarta turut hadir dalam penyusunan pedoman survei dan pemetaan lokasi pengumpulan data. validasi instrumen, pelaksanaan survei lapangan, dan pengolahan data awal. BLA Jakarta juga ditunjuk sebagai koordinator indeks keberagaman agama katolik, sebagai bagian dari kontribusi dalam mendorong kebijakan berbasis riset yang inklusif dan responsif terhadap keragaman keyakinan di Indonesia.

"Indeks ini tidak hanya merekam tingkat keberagamaan, tetapi juga mencerminkan dinamika keberagaman yang hidup di tengah masyarakat. Kami mendukung penuh agar survei ini menghasilkan kebijakan yang lebih responsif terhadap konteks sosial yang plural," ujar Irhason, Kepala BLA Jakarta.

Survei ini akan menghasilkan policy brief yang menjadi bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan pendidikan agama di Indonesia. Diharapkan, hasil survei dapat menjadi dasar kebijakan yang lebih responsif, moderat, dan inklusif, di tengah tantangan keberagamaan generasi muda.

"Koordinasi yang baik, pemetaan yang tepat, dan pelaksanaan yang profesional akan sangat menentukan kualitas kebijakan yang akan kita lahirkan dari survei ini," tutupnya.

Dengan kolaborasi antar lembaga dan pendekatan metodologis yang tepat, Pustrajak Penda dan BLA Jakarta siap menghadirkan data keberagamaan nasional yang otentik, objektif, dan strategis.